Home / Advertorial / Advertoriall / Tanah Bumbu

Minggu, 18 Agustus 2024 - 12:43 WIB

Cetak Sejarah! PT Jhonlin Agro Raya Tbk Implementasi B-50 Pertama di Indonesia

BATULICIN, Wartabanau.com  – Kejutan kembali dilakukan PT. Jhonlin Group (PTJG) dalam menjalankan core bisnis berbasis pertanian dan pangan.

Setelah mencatat sejarah pembelian alat berat terbesar di dunia untuk proyek pencetak sawah 1 juta hektare di Merauke, Papua, PTJG melalui PT Jhonlin Agro Raya (JAR) Tbk. mencatatkan sejarah sebagai perusahaan pertama implementasi biodisel B-50.

Menteri Pertanian RI, Andi Amran Sulaiman, memimpin langsung ujicoba dan soft launching implementasi pemanfaatan biodiesel B-50 oleh PT JAR ini.

“Puluhan negara di dunia saat ini menghadapi krisis pangan dan energi. Solusi masalah pangan dan energi dunia ini adalah Indonesia,” ungkap Mentan Andi Amran Sulaiman, saat soft launching implementasi B-50 di kawasan Pabrik Biodiesel PT Jhonlin Agro Raya (JAR), Batulicin, Kabupaten Tanah Bumbu, Kalimantan Selatan, Minggu (18/8/2024).

Mentan menyebutkan jika Indonesia konsisten maka dalam tiga tahun mendatang, Indonesia kembali akan mengalami swasembada pangan seperti era 2017-2020 dan dapat menjadi lumbung pangan dunia.

Demikian juga dengan implementasi B50 ini Indonesia akan mampu menjadi lumbung energi dunia khususnya biodiesel.

Implementasi B-50 merupakan bagian dari upaya pemerintah mewujudkan kemandirian energi nasional dan energi hijau.

Indonesia dikatakan Andi Amran menguasai 58 persen produksi CPO dunia.

“Jadi sudah jelas target kita adalah bersiap untuk implementasi penggunaan biodiesel B-50. Melalui kegiatan soft launching ini akan menjadi catatan sejarah tersendiri sebagai pelopor implementasi B-50 di tanah air,” kata Andi Amran.

Baca Juga  Disdukcapil Tanbu Targetkan Pemilih Pemula Merekam EKTP

Direktur Utama Eshan Agro Sentosa (EAS) Group, Bambang A Wisena, mengatakan pihaknya cukup optimis dengan kebijakan biodiesel pemerintah ke depan.

“Kebijakan ini diharapkan menjadi angin segar bagi kemajuan industri kelapa sawit nasional,” katanya.

Namun begitu, dikatakannya, perlu disiapkan aspek teknik, kebijakan, komersil, aspek lingkungan dan lainnya agar kebijakan B-50 berjalan lancar.

Kedepan, diyakini kebutuhan biodiesel berbasis kelapa sawit sangat besar, khususnya untuk konsumsi dalam negeri dalam mewujudkan ketahanan energi nasional.

Berdasarkan data Statistik Direktorat Jenderal Perkebunan Angka Sementara Tahun 2023 Kelapa Sawit memiliki lahan seluas 16,8 Juta ha dengan produksi sebesar 46,9 juta ton.

Gubernur Kalsel, Sahbirin Noor mengatakan Kalsel menjadi daerah pertama dalam implementasi B-50.

Pemerintah terus berupaya wujudkan kemandirian energi nasional, salah satunya dengan mengakselerasi implementasi pengembangan biodiesel B-50.

Karena tak dapat dipungkiri, Biodiesel dapat diandalkan untuk menjadi alternatif mengganti bahan bakar fosil yang mulai terbatas pasokannya, dan biodiesel berperan strategis karena memiliki pengaruh positif dalam berbagai aspek khususnya aspek lingkungan.

Hadir dalam soft launching implementasi B50 ini antara lain perwakilan Kementerian ESDM, Kementerian Pertanian, Dirjen PKTL KLHK, Kementerian Perindustrian Gapki, Aprobi dan BPDPKS, serta Dubes RI untuk Singapura.

Share :

Baca Juga

Advertoriall

Penuhi Hak Pendidikan, Lapas dan Politeknik Batulicin Berikan Sosialisasi dan Warga Binaan Siap Kuliah

Advertoriall

Pilkades Serentak Gelombang II, Kadis PMD Tanbu Keliling Desa, Berikut 60 Daftar Desanya

Advertorial

Apresiasi Peresmian Jalan Bebas Hambatan Batulicin – Banjarbaru

Advertorial

Festival Tanglong 2025: Wakil Bupati Tanbu Lepas Peserta, Semarakkan Semangat Persatuan

Advertorial

Masuki Akhir Tahun Ajaran, Disdik Tegaskan Tak Boleh Gelar Acara Perpisaha Diluar Sekolah

Tanah Bumbu

Kafilah FASI Tingkat Kecamatan Karang Bintang, Terima Bantuan Alat Tulisan dan Bingkisan dari Yayasan SSG

Advertorial

Bang Arul Hadiri Halal Bihalal Gerindra Kalsel: Kebersamaan dan Keberkahan Idul Fitri

Tanah Bumbu

Tanah Bumbu Belajar Pengelolaan Pariwisata ke Banyuwangi