BATULICIN, Wartabanua.com – Menteri Pertanian (Mentan) RI Dr. H. Syahrul Yasin Limpo melaksanakan kunjungan kerja ke Kabupaten Tanah Bumbu, tepatnya di Desa Jombang Kecamatan Satui, Sabtu (18/3/2023).
Kedatangan Mentan beserta jajaran tersebut dalam rangka menghadiri kegiatan Penen Pedet Nasional dan Kick Off Siskaku Intip (Sistem Integrasi Kelapa Sawit-Sapi Berbasis Kemitraan Usaha Ternak Inti Plasma)
Siskaku Intip adalah program unggulan yang dilaksanakan sebagai upaya pengembangan sistem usaha dan agribisnis yang berdaya saing, berkerakyatan, berkelanjutan, dan terintegrasi.
Program ini ditujukan guna mendukung percepatan swasembada sapi potong di provinsi Kalimantan Selatan, dengan peningkatan populasi ternak sapi potong, peningkatan pendapatan pekebun dan peternak, dan peningkatan pertumbuhan ekonomi perdesaan, wilayah dan nasional.
Turut berhadir Gubernur Kalsel H Sahbirin Noor, Bupati Tanbu HM Zairullah Azhar, Dirjen Tanaman Pangan, Kepala BSIP, Dirjen Prasarana & Sarana Pertanian, Dirjen PKH, Dirjen Peternakan Kesehatan Hewan, unsur Forkopimda dan tamu undangan.
Dalam laporannya, Bupati Tanah Bumbu HM Zairullah Azhar menyampaikan bahwa saat ini Tanah Bumbu memiliki total luasan perkebunan kelapa sawit seluas 86.466 Ha, terdiri dari 35.349 Ha Perkebunan Rakyat dan 51.117 Ha Perkebunan Swasta serta populasi sapi potong sebanyak 19.586 ekor.
Melalui kegiatan tersebut, Bupati berharap dapat tercipta korporasi, antara pekebun dan peternak, guna menghasilkan produksi sapi berbiaya rendah, meningkatkan produksi sawit, dan meningkatkan pendapatan perkebunan.
“Sehingga nantinya dapat mewujudkan kesejahteraan masyarakat, khususnya mereka yang bekerja sebagai pekebun dan peternak,” harap Bupati.
Sementara itu Gubernur Kalsel H Sahbirin Noor, mengatakan Kalimantan Selatan sebagai pintu gerbang IKN (Ibu Kota Nusantara) perlu dilandasi dengan ketahanan pangan yang kuat.
“Kita berharap para penggiat untuk menjalankan dan mengembankan sistem ini, perlu kita jaga dan lestarikan, sehingga bukan lagi mimpi tapi aplikasi bahwa Kalsel menjadi penghasil sapi yang berkualitas,” ujarnya.
Mentan RI Syahrul Yasin Limpo menyampaikan bahwa sektor pertanian merupakan penyelamat ekonomi bangsa, semasa pandemi Covid-19. Hal ini menunjukkan bahwa pertanian merupakan sektor yang tahan banting.
Oleh sebab itu, Tanah Bumbu dan Kalimantan Selatan dengan potensi Sumber Daya Alam yang luar biasa, termasuk dalam bidang pertanian, diharapkan Mentan dapat menjadi salah satu leading sector.
Mentan berpesan agar para pemangku kepentingan untuk dapat terus mendorong sektor ini demi kelangsungan masyarakat dan pembangunan daerah, sehingga Mentan menaikkan capaian target Kalsel maupun Tanbu pada sapi sawit saat ini menjadi 10 ribu capaian.
“Saya mengimbau pemilik perusahaan perkebunan sawit untuk bergabung dalam upaya meningkatkan ketahanan pangan nasional dan mewujudkan perkebunan berkelanjutan,” kata Limpo.
Dalam kegiatan tersebut, Mentan RI dan Gubernur Kalsel turut menyerahkan, sejumlah penghargaan kepada lembaga dan perusahaan yang dinilai berperan dalam mengimplementasikan Sistem Integrasi Kelapa Sawit (SISKA) di Prov Kalsel.